السلام عليكم ورحمة
الله و بركا ته
الحمد لله الذى جعل كل شيئ
فى أيدي الشباب و الصلا ة و السلام على ر سول الله سيدنا
محمد وعلى آله و صحبه ذوى الخير و الألقاب أمابعد
Alhamdulillah, tiada kata
yang paling indah kecuali syukur kita kepada Allah, yang maha
pengasih yang kasih nya tidak pernah pilih kasih. Yang maha penyayang yang
kasih sayangnya
tidak pernah terbilang kepada hamba-hambanya yang beriman.
tidak pernah terbilang kepada hamba-hambanya yang beriman.
Shalawat serta salam semoga senantiasa selalu
tercurah kepada baginda nabi Muhammad SAW Nabi yang senantiasa menjadi contoh
teladan bagi kita semua terutama kepada Generasi muda Islam yang akan menjadi
pemimpin dimasa yang akan datang.
Dewan
hakim serta hadirin yang kami hormati
Masa muda merupakan
masa yang penuh harapan, penuh dengan
cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Darah muda
adalah darahnya para pemuda. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik
yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih
cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak
gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas
bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu maju dan
mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan
sampai yang akan datang sesuai dengan fitrahnya, pemuda merupakan tulang
punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya.
Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayni seorang pujangga Mesir berkata :
إن فى أيدي الشبان أمر الأمة وفى أقدامهم حياتها
“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan
pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat”
Mengingat betapa pentingnya
pemuda dan pembangunan bangsa, maka pada kesempatan yang baik ini kita akan
membicarakan pemuda dan pembangunan masa depan bangsa, dengan landasan
al-Qur’an surat
an-Nisa ayat : 9
Yang Artinya : “Dan hendaklah
takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar”
Hadirin Ma’asyiral Muslimin
Rakhimakumullah…..
Ibnu katsir
dalam tafsir Alquranul 'Azhim menyebutkan bahwa menurut riwayat Ibnu Abbas,
ayat ini turun berkenaan dengan seorang orang tua yang mewasiatkan kepada
anaknya wasiat yang akan membawa kemudaratan bagi dia. Maka Allah Swt. memerintahkan
kepadanya untuk merubah wasiatnya kepada ketakwaan kepada Allah dan kebaikan
Bila diperhatikan, ayat ini diawali dengan
kalimat |·÷uø9ur kalau dikaji lebih mendalam, secara
semantik :
الواو واوالعطف،
والام لام الأمر، يخش فعل المضارع مجزوم بلام
Istinbatnya, |·÷uø9ur adalah sighat amr, kaedah usul fiqhi mengatakan :
الأصل في الأمر
للوجوب
“pada
dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban”
Oleh karena itu wajib bagi
saya, saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak,
keturunan dan generasi yang lemah. Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya
ada lima
kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu,
lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Membiarkan generasi penerus
yang lemah, sama artinya dengan mendidik anak menjadi geneasi yang miskin; miskin
harta, miskin Ilmu, miskin hati dan miskin agama? Apakah generasi lemah seperti
ini nanti yang akan diharapkan memegang tongkat estafet masa depan????
Maka tidak heran jika pada ayat tadi Allah menyuruh
kita untuk takut jika meninggalkan generasi dibelakang kita generasi yang
lemah, karena generasi yang lemah ini akan menjadi sandungan bagi kita untuk
melaporkan hasil kerja kita selama di dunia, mereka akan bersaksi bahwa
pendahulu merekalah yang telah membawa mereka ke dalam kelemahan.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Sejarah mengajarkan kepada
kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang agar memiliki
semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh terhadap
kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab شبان
اليوم رجال الغد
The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang.
Betul……………!
Dengan demikian hadirin,
islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda mejeng, pemuda
nangkring, tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda yang agresif,
inopatif, progresif, dan produktif. Dan pemuda seperti ini tidak mungkin
diharap dari pemuda yang lemah.
Sebagai contoh bagi remaja
dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman Allah
swt dalam al-Qur’an surat
al-Kahfi ayat : 13
Yang Artinya : “Kami kisahkan
kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka
petunjuk.”
Hadirin Rakhimakumullah
Imam
Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat
tersebut dengan redaksi :
نحن نقص عليك يا محمد
خبرهم العجيب على وجه الصدق بلا زيادة ولا نقصان
“yaitu kami kisahkan
kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan yang benar tidak
ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.
Dengan demikian, ayat
tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt.
Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat
kita jadikan uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus
bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan
teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai
mempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka
lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati bercermin bangkai.
Oleh sebab itu sebagai
remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita singsingkan tangan,
langkahkan kaki ke depan, kerja dan bekerja. Jika sikap ini yang diaflikasikan
oleh para remaja dan pemuda kita, maka Allah akan menjamin keberkahan bagi
bangsa kita tercinta ini.
Sebagai kesimpulan Setidaknya ada lima olah yang harus pemuda
kerjakan yakni:
- Olah rasa agar iman melekat,
- Olah rasio agar ilmu meningkat,
- Olah raga agar badan sehat,
- Olah usaha agar ekonomi kuat, dan
- Olah kinerja agar produktifitas meningkat.
Hadirin……….
jikalau lima
potensi ini sudah melekat pada remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka
generasi penerus bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan yang meraih
prestasi gemilang pada masa yang akan datang. Amin ya rabbal alamin…
Demikian yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila
terdapat kekurangan, terima kasih atas semua perhatian.
Wassalamualaikmu warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar