SELAMAT DATANG


widgets

Senin, 19 Januari 2015

Puisi = Kehilanganmu


Telah kucari kau di sela waktuku
Telah kucari kau di bongkahan hatiku
Telah kucari kau di sisa hatiku
Namun kau tak pernah ku temui

Entah di mana harus kucari bayangmu
Yang menjadi petunjuk di mana dirimu
Di mana persembunyian malammu
Dan di mana persinggahanmu kala hujan

Pencarianku  bukan hanya karena cinta
Tak peduli lelahku...
Karena kau adalah milikku

Ku hanya ingin berada di dekatmu
Walau kuyakin kau telah berpaling dariku...




Pengarang: Andi Suci Wulan Qur'ani





Puisi = Diantara Kita



Kebahagiaan akan hadir...

Di saat kita berani menyatuhkan dua komponen yang berbeda

Dan di saat itu juga terciptalah kedamaian di antara keduanya

Tanpa di sadari bahwa kita adalah bagian

Dari wujud kebahagiaan mereka...

 

 

Pengarang: Andi Suci Wulan Qur'ani

Pidato Bahasa Indonesia = Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan Alam




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على اشرف الأنبياء والمرسلين سيدناومولنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين {أما بعد}
Hadirin Rahimakumullah,
Multatuli mengibaratkan bumi Indonesia laksana jamrud yang berada di dataran khatulistiwa. Qurasish Shihab juga mengibaratkan tanah Indonesia laksana sekeping tanah sorga yang di hamaparkan di persada nusantara. Dua ungkapan tersebut menggambarkan bertapa indah dan hebatnya sumber daya alam yang kita miliki. Kita Negara kaya, sumberdaya kita potensisal, tanah kita pun subur, Namun kenyataannya masih banya rakyat yang berada dibawah garis kemiskinan, bayi-bayi kekurangan gizi, pelajar putus sekolah, bahkan rakyat mati menderita kelaparan. Mengapa hal ini terjadi? Ini disebabkan Sumber daya alam yang kita miliki belum dimanfaatkan oleh bangsa kita sendiri, melainkan dieksploitasi dikikis habis oleh bangsa-bangsa lain sebagai aksi penjajahan gaya baru.
Bahkan akhir-akhir ini akibat kecongkakan tangan-tangan manusia itu sendiri yang dibungkus sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam sehingga yang nampak adalah krisis lingkungan, polusi, malapetaka atomik, menipisnya lapisan ozon di atmospir, hingga ancaman terjadinya hujan api dibeberapa belahan dunia. Fenomena tersebut menandakan ketidak harmonisan hubungan manusia dengan alam raya, akibatnya dirasakan oleh manusia sendiri. Sebab “if the habitat was cared will give  function but if not it would make destroy”. Jika alam lingkungan dipelihara akan berdaya guna tapi jika dibiarkan akan menimbulkan bencana. Demikianlah ungkapan Edwar Buckle dalam History Of Civilization in England.
Melihat betapa pentingnya memelihara lingkungan tersebut, maka pada kesempatan ini kita akan membicarakan tentang, “Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan Alam”, dengan rujukan firman Allah, surat al-Hijr ayat 19-20 :
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ{19}وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ {20}
Artinya : “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.(19) Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.(20)”
Hadirin Rahimakumullah,
Prof. Dr. Muhammad Qurish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyebutkan, bahwa kalimat وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍdan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”, dipahami oleh sementara ulama dalam arti bahwa Allah swt menumbuh-kembangkan di bumi ini aneka ragam tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan bagi setiap tanaman itu masa pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai dengan kuantitas dan kebutuhan makhluk hidup. Demikian juga Allah swt menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan dan habitat alamnya.
Dalam tafsir al-Muntakhab, ayat ini dinilai sebagai menegaskan suatu temuan ilmiah yang diperoleh melalui pengamatan di laboratorium, yaitu setiap kelompok tanaman masing-masing memiliki kesamaan dilihat dari sisi luarnya, demikian juga sisi dalamnya. Bagian-bagian tanaman dan sel-sel yang digunakannya untuk pertumbuhan memiliki kesamaan-kesamaan yang praktis tak berbeda. Meskipun antara satu jenis dengan yang lainnya dapat dibedakan, tetapi semuanya dapat di klasifikasikan dalam satu kelompok yang sama.
Hadirin, alangkah bahagia dan indahnya alam ini jika setiap individu memiliki semangat dalam memelihara dan melestarikan alam raya yang kita huni ini, sehingga dapat menghasilkan manfaat bagi semua manusia yang ada. Para ilmuan menyebut abad ke-21 sebagai the age of anxietyor restlenses, abad yang penuh dengan kegelisahan, kecemasan, perang antar suku dan bangsa menjadi-jadi, resesi ekonomi melanda seluruh lapisan warga, ledakan penduduk semakin tak terkendali bahkan pencemaran lingkungan menjadi ancaman kehidupan.
Kondisi tersebut hadirin, jelas telah menimbulkan beban psikologis bagi kehidupan masyarakat, akibatnya masyarakat menjadi serba salah, hati menjadi resah dan gelisah, jiwa terasa hampa dan merana, semangat hidup tiada dan enggan berkaryabahkan yang paling parah munculnya berbagai penyakit psikomotis, penyakit kejiwaan yang dapat mematikan seluruh umat manusia secara perlahan dan mengerikan, kalaupun bertahan namun hidup tidak lagi merasakan ketenangan.
Hadirin, lalu apakah tugas manusia di muka bumi ini? tidak lain adalah untuk memakmurkan bumi, mensejahterakan umat manusia sendiri lebih-lebih lingkungan-nya sebagai tempat tinggal dan menetap. Sebagaimana terurai di dalam al-Qur’an surat Huud ayat 61 :
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ {16}
Artinya : “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do`a hamba-Nya).
Ma’asyiral muslimin Rakhimakumullah,
Demikianlah firman Allah yang yang menginformasikan kepada kita bahwa manusia diciptakan dari tanah dan ditugasi untuk memakmurkan tanah atau bumi. Karena itu dalam bidang ilmu pengetahuan alam kita mengenal istilah alam biotiks (alam raya) dan alam abiotis (berupa moral manusia). Kerusakan alam biotiks biasanya berwal dari kerusakan alam abiotis yakni moral manusia. Sebagai contoh : berdasarkan penelitian Wahana Lingkungan Hidup di DKI Jakarta tercatat memiliki 2.118 Sumur Bor dengan kedalaman tidak kurang dari 40 M, sehingga jika terjadi penambahan sumur lagi pada tahun 2010 nanti, Wilayah DKI Jakarta bisa mencapai daratan 0,0 M, dari permukaan laut alias rata menjadi laut.
Ancaman kerusakan tersebut hadirin sebuah bukti yang harus kita renungkan, kita fikirkan, kita cermati untuk kita antisifasi agar saat ini maupun kelak tidak lagi terjadi kerusakan alam. Lalu bagaimanakah tanggung jawab dan usaha kita sebagai warga negara dalam memelihara alam lingkungan ini? Sebagai jawabannya,   Pertama : Kita harus mendukung dan membantu program pemerintah dengan jalan melakukan reboisasi tanah-tanah gundul, pembuatan terasering untuk mencegah longsor, penanggulangan limbah dan sampah bersama-sama dan menghentikan pemburuan satwa serta penebangan hutan secara liar. Kedua : Kita syukuri alam sebagai nikmat Allah swt dengan cara memeliharanya agar kita dikasihi oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda :
إرحموا من فى الأرض يرحمكم من فى السماء
Sayangilah oleh kamu sekalian segala apa yang ada di muka bumi ini niscaya yang di atas (Allah) akan menyayangimu.
Apabila sikap ini kita aplikasikan maka Allah swt menjamin kemakmuran alam raya yang kita miliki sehingga kita jauh dari petaka, terhindar dari bencana tapi dekat dengan nikmat dan barakat dari Allah swt yang Maha Qudrat.
Hadirin, perlu diketahui bahwa orang pintar tapi salah, tidak shaleh, tidak mungkin memakkmurkan alam, orang hebat namun bergelimang maksiat mustahil peduli mengelola alam raya, malah yang timbul adalah watak-watak perusak, pohon-pohon ditebangi, gunung-gunung di gunduli, dan satwa-satwa diburu. Padahal akibatnya, manusia sendiri yang menanggungnya, kita tengok beberapa kejadian baru-baru ini, terjadi banjir di jakarta, lonesor, gempa bumi di Yogyakarta dan gunung-gunung meletus di beberapa daerah Negara kita ini.
Belum cukup dengan semua itu kitapun dikejutkan dengan munculnya angin topan, gelombang pasang naik kedaratan, jebolnya tanggul di Situ Gintung Tanggerang yang menghabiskan ratusan nyawa manusia dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Ebid G Ade melantunkan :
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Dengan demikian, dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa alam akan berdaya guna jika dipelihara, namun akan menimbulkan petaka jika dirusak. Bentuk perusakan alam adalah dengan memperbanyak maksiat dalam hidup dan penghidupan manusia. Oleh karena itu, dalam rangka mengelola alam ini kita hindari diri kita masing-masing dari perbuatan-perbuatan maksiat, baik terhadap diri sendiri, terhadapa alam raya , terlebih kepada Allah swt.
Semoga Allah memberikan kekuatau kepada kita dalam mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi ini terutama dalam mengelola alam, semoga Allah memberikan keberkahan kepada bangsa ini, amin ya rabbal ‘alamin.
والله المستعان إلى احسن الحال
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pidato Bahasa Arab = دور الشباب في بناء البلاد



السلام عليكم ورحمة الله وربكاته

الحمد لله رب العالمين الذي هدانا لديننا القويم وبين لنا صرطه المستقيم، اشهد ان لااله إلا الله وحده لاشريك له الذي يعلم ما يسرون وما يعلنون، وأشهد ان سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله، الذي جاهد الباطل بسيف الحق معتصم بالصبر والثبات حتى يغلبون.
اللهم صل وسلم وبارك على عبدك ورسولك سيدنا محمد وعلى اله واصحابه الذين اعتصموا بحبل الله لمتين. اما بعد:
       بداية خطبتى هذه أحثكم ان تشكروا الله شكرا جزيلا، لانه قد اعطانا نعما كثيرة حتى نستطيع ان نجتمع فى هذا المكان بلا عائق، وسلام الله عليه وسلم المرسل الى العالمين بشيرًا ونذيرًا رحمة لهم. ثم لا انسى أن أوجه شكري إلى رئيس الجلسة الذي قد اعطانى فرصة ثمينة لأخطب أمامكم جميعا تحت العنوان: دور الشباب في بناء البلاد.
أيها المـحلفون و الحاضرون رحمكم الله
كما عرفنا أنَّ التغييرات وتغيير أعاهد هي سنة الله، لذلك في حياتنا هو تغيير في جيل من جيل الى جيل. مستقبل الأمة والدين والدولة عازمة واحد منهم في هذا اليوم ، وبذلك كل واحد منا يتحمل المسؤولية لمواجهة الغد ، والتي يمكن أن تكون عهدا مختلفا جدا في الأوقات التي نمر بها ، حتى لتحديات المستقبل قد تكون مختلفة كثيرة  عن ما نواجهه الآن . وكذلك دين الإسلام يحـثنا  ان نستعد الجيل أوالشباب بأحسن ما يمكن.
كما قال الله تعالى:
وَلِيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَةً ضِعفًا (سورة النساء : 9)
اهتمام الإسلام كبير جدا ليظهر جيل الشباب  بأن الشباب هي فترة مهمة ، وأكثرها قيمة. الشباب سرية قوة من الناس ، هم  آمنوا الدنيا وهم رجال السلام، لأن الشباب لهم مميزة ، سواء من حيث الشجاعة والذكاء والروح ، وقوته البدنية.



أيها إخوة الأعزة

أن الشباب لديهم دور مهم فى بناء بلادنا هذا كما  أكّـدهم رئيس جمهوريتنا السابق السيد سوكارنو :
"أعطني الرجال 10 شابةً وأنا أكون قادرة على تحريك الجبال وتعطيني 100 شابًّا
وأنا أكون قادرة على التحرُك في العالم".

إخونـى فى الدين
في الفترة الممتدة من ولادة الشريعة الإسلامية التي رفعتها نبينا محمد ، فإن الجيل الأصغر يلعب دورا هاما جدا في نشر الدعاية الاسلامية ،

إخونـى فى الله
يا أجيال الأمة وياأيها الشباب أصبحوا أجيالا من المسلمين المؤهلين ،بتمسُّك على أربعة أشياء :
أولا : أن يكون لديكم عقيدة صحيحة.
             قال رسول الله : "أكملِ المؤمنين ايمانًا احسنهم خُلقًا "
ثانيا : أن يكون لديكم وجود العلم والثقافة الإسلامية
ثالثا : أن يكون لديكم مهارات في مجموعة متنوعة من الأشياء التي يمكن   استخدامها في الخير والحقيقة في محاولة للتوصل الى تحسين الذات.
رابعا : أن يكون لديكم مسؤولية ،
كما قال الله تعالى فى القرآن  : كل نفس بما كسبت رهينة. " (سورة آل Mudatsir 74 : 38).
أيها المحبون والمحبات
مطلوب من الشباب لإعداد نفسها لمواجهة مستقبل الدين والأمة والدولة  المشرقية ، وإعداد أنها تتطلب الاهتمامَ والتعاونَ الجادَّ.
أيها المستمعون الكرام
أكتفى بـهذا....!! وأنا أقول شكرا جزيلا على حسن إهتمامكم
والله موفق على طريق الحق ....
              السلام عليكم ورجمة الله وبركاته
الاستماع
قراءة صوتية للكلمات
القاموس